Suatu pertempuran telah terjadi di
antara kaum Muslim dengan pihak Musyrik. Kedua belah pihak berjuang
dengan hebat untuk mengalahkan satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu
diberhentikan seketika dan kedua belah pihak pulang ke markas
masing-masing. Di sana Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat berkumpul
membincangkan tentang pertempuran yang telah terjadi tadi. Peristiwa yang baru mereka alami itu
masih terbayang-bayang di benak mereka. Dalam perbincangan itu, mereka
begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka yaitu, Qotzman. Selama bertempur dengan musuh, dia
kelihatan seperti seekor singa yang lapar melahap mangsanya. Dengan
keberaniannya itu, dia telah menjadi buah bibir ketika itu.
“Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman,”
kata salah seorang sahabat.Mendengar perkataan itu, Rasulullah pun menjawab,
“Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka.”
Para sahabat menjadi heran mendengar
jawaban Rasulullah itu. Bagaimana mungkin seorang yang telah berjuang
dengan begitu gagah menegakkan Islam, masuk dalam neraka. Para sahabat
berpandangan antara satu sama lain saat mendengar jawaban Rasulullah
itu. Rasulullah sadar bahwa para sahabatnya
tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas baginda berkata,
“Semasa
Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah
mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan
segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang
itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang
itu ke dalam dadanya.”
“Dia melakukan perbuatan itu adalah
karena dia tidak tahan menanggung sakit akibat dari luka yang
dialaminya. Akhirnya, dia mati bukan kerana melawan musuhnya, tetapi
membunuh dirinya sendiri.
Melihat keadaannya yang parah, ramai
orang menyangka bahwa dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah
menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka.”
Menurut Rasulullah S.A.W lagi, sebelum
dia mati, Qotzman mengatakan, katanya,
“Demi Allah aku berperang bukan
kerana agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya
tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk
membela kehormatan kaumku. Kalau tidak kerana itu, aku tidak akan
berperang.”
Riwayat ini telah dirawikan oleh Luqman Hakim
Hikmah cerita ini adalah
- Luruskan Niat Anda!!!, kerana Allah memutuskan perkara hamba-Nya pada yg ada di hati mereka bukan dari perbuatan mereka
- Bunuh diri adalah satu tindakan yang akan mendatangkan murka Allah